Kementan: SDM Pertanian Siap Genjot Produksi Padi dan Jagung

0

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, SDM pertanian siap menggenjot produksi padi dan jagung tahun 2024.

Hal ini terungkap pada Kegiatan Evaluasi dan Capaian Kinerja Tahun 2023 dengan tema “Kesiapan SDM Pertanian Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung” yang dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, fokus utamanya dalam satu tahun ke depan adalah memperkuat pangan strategis yaitu padi dan jagung.

“Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor,” ujarnya.

Dia optimistis dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Indonesia akan kembali mencapai swasembada pangan, terutama dalam produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan rawa.

“Kita optimistis bahwa target peningkatan produksi pertanian dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada tahun 2017 dan 2021 yang lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa menggenjot produktivitas dan produksi pertanian bagi insan pertanian hukumnya adalah fardu ain.

Sebab, produksi pertanian, khususnya beras mengalami penurunan signifikan akibat El Nino dan pada saat yang sama, negara-negara produsen melakukan pembatasan ekspor beras.

“Satu-satunya solusi adalah kita harus genjot produksitivitas dan produksi pertanian kita terutama padi dan jagung. Kenapa padi? Makanan pokok kita. Kenapa jagung? Karena jagung itu adalah sumber dari pakan ternak. Produk dari ternak adalah sumber pangan,” ujarnya.

Dedi mendorong insan pertanian untuk melakukan upaya-upaya besar, revolusioner, radikal, dan sistematis untuk menghasilkan pangan sendiri alias swasembada.

“Bahkan saluruh komponen anak bangsa wajib hukumnya untuk bahu-membahu dan bersinergi menggenjot produksi pertanian. Tugas kita tidak lain adalah memberdayakan dan meningkatkan kapasitas SDM kita,” ujarnya.

Untuk diketahui, SDM dalam hal ini petani dan penyuluh menyokong 50 persen peningkatan produktivitas dan produksi pertanian. Di susul oleh faktor inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian dan kebijakan peraturan perundangan.

“Kita sebagai insan pertanian, sebagai insan BPPSDMP wajib hukumnya menghasilkan, mengajak, dan memberdayakan seluruh insan pertanian di republik ini untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian,” tuturnya.

“Jadi, seluruh pikiran kita, waktu kita, tenaga kita, dan napas kita, wajib hukumnya ditujukan bagaimana kita mengajak dan memberdayakan penyuluh untuk meggenjot produksi dan produktivitas pertanian,” imbuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini