
Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang mengembangkan sebuah platform komunikasi internet yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
Platform yang bernama agrinews.pertanian.go.id ini akan menyediakan informasi lengkap mengenai data pertanian, publikasi, foto, video, serta berbagai kebutuhan informasi lainnya yang diperlukan oleh masyarakat, terutama jurnalis.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementan, Arief Cahyono, menjelaskan bahwa tujuan dari platform ini adalah untuk memberikan akses informasi yang lebih akurat dan terpercaya mengenai kebijakan dan program pertanian.
“Kita ingin membuat sistem yang lebih besar, informasinya lebih kaya. Sehingga, suatu saat misalnya teman-teman media ingin tahu berapa produksi beras, tidak perlu japri-japri saya,” ujar Arief dalam Forum Group Discussion (FGD) di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Jakarta, Selasa (3/9).
Dia melanjutkan, jurnalis yang dapat mengakses platform ini secara mendalam adalah mereka yang sudah terdaftar di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan telah terregistrasi dalam sistem ini.
“Jurnalis yang terdaftar di PWI dan memiliki kontak yang valid akan teregistrasi dalam sistem ini, dan dapat mengakses informasi secara mendalam sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Arief menambahkan bahwa untuk mengakses informasi secara penuh, pengguna perlu login ke dalam sistem. Setelah login, mereka akan dapat menjelajahi seluruh data, foto, dan video yang tersedia. “Jadi harapannya makin banyak informasi yang bisa diperoleh dengan lebih mudah setelah terdaftar ke dalam sistem ini. Dan kita ke depan ingin membuka kesempatan bagi seluruh orang untuk mengakses sistem ini,” katanya.
Arief juga menyampaikan bahwa sistem ini masih dalam tahap pengembangan awal. Diharapkan dalam 2-3 bulan ke depan, sistem ini sudah bisa diakses secara online oleh jurnalis secara luas.
“Memang sistem ini masih sangat awal, masih dalam tahap pengembangan. Dan kami harapkan dalam 2-3 bulan ke depan, sistem ini sudah bisa diakses secara online,” ujarnya.
Arief berharap proyek perubahan yang sedang digalakkan ini dapat mengatasi berbagai kendala yang menyebabkan komunikasi publik saat ini tidak efektif.
“Kami berharap dengan platform yang sudah didevelop ini, masyarakat eksternal maupun internal bisa merasakan manfaatnya dan merasa lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan,” tambahnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Imam Wahyudi, menyambut positif inisiatif ini. Ia menjelaskan bahwa dengan sistem baru ini, informasi yang sebelumnya tersembunyi dan sulit diakses saat dibutuhkan akan terintegrasi dalam satu platform.
“Informasi-informasi itu akan masuk ke sistem ini, dan siapapun bisa mengakses sepanjang dia punya hak akses. Jadi, mau tengah malam, jam 2 pagi, atau jam 3 pagi, dia bisa mengakses informasi tersebut,” katanya.
Imam juga menambahkan bahwa sistem ini memungkinkan informasi untuk diunggah langsung dari berbagai lokasi, seperti Merauke atau Pulau Rote, dan dapat diakses secara real-time oleh siapa saja yang membutuhkannya.
“Begitu sistem ini berjalan, misalnya teman-teman di TV Tani membutuhkan informasi, mereka cukup membuka kanal ini. Siapapun penyuluh yang membutuhkan informasi juga bisa langsung mengaksesnya melalui sistem ini,” tambahnya.