Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengaku mengemban tugas yang berat usai dipercaya kembali Presiden Joko Widodo mengurusi pertanian.
Tugas tersebut adalah mengatasi masalah internal di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) dan juga menangani turunnya produksi pangan akibat El Nino.
“Coba dalam kondisi begini dipanggil balik. Ini kondisi paling berat, El Nino di dalam, El Nino di luar,” kata dia saat berbincang dengan pengurus Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Jakarta, Selasa (2/4).
Mentan Amran mengatakan, saat ini Kementan tengah fokus menyelesaikan masalah penurunan produksi padi dan jagung akibat kemarau panjang.
“Sekarang kita perbaiki, pupuk sudah kita selesaikan, Permentan terkait pengambilan pupuk sudah kita revisi, pompanisasi, bibit juga,” kata pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu.
Mentan Amran menyoroti pentingnya membenahi masalah yang menghambat peningkatan produksi agar Indonesia ke depan tidak lagi bergantung pada impor.
“Kita fokus padi jagung dulu karena pangan sangat berbahaya. Kalau ini tidak dibenahi sangat berbahaya. Kalau negara lain setop bagaimana,” kata dia.
Mentan Amran sendiri belum menjamin pemerintah akan menutup keran impor beras dalam waktu dekat ini mengingat El Nino masih berlangsung di beberapa daerah.
“Sekarang El Nino dulu kita bahas. Kalau memang tidak cukup, kondisinya sulit, apa boleh buat karena El Nino keras banget sampai hari ini,” imbuh Mentan Amran.
