Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, secara resmi melantik Ali Jamil sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan). Prosesi pelantikan berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Rabu (14/5).
Dalam sambutannya, Mentan Amran menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan amanah besar dari Presiden Republik Indonesia. Ia meminta agar Sekjen yang baru dilantik mampu bekerja secara optimal dengan menggerakkan seluruh kekuatan yang ada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal, termasuk seluruh Direktorat Jenderal.
“Ini kepercayaan yang besar dari Bapak Presiden. Saudara dilantik untuk menjaga amanah dan sumpah jabatan. Anda dipercaya karena kinerjanya cukup baik,” ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, Mentan Amran memberikan penekanan khusus terkait pentingnya peran Sekjen dalam menjaga dan meningkatkan capaian Luas Tambah Tanam (LTT) di tengah tantangan musim kemarau dan krisis pangan global.
“LTT harus dijaga dengan baik. Sampaikan bahwa LTT harus naik, jangan kendor. Organisasikan semua, orkestrasi seluruh Ditjen, eselon II, eselon III, penanggung jawab. Musim kemarau ini adalah tantangan besar. Gerakkan semua sumber daya yang ada,” tegasnya.
Mentan Amran menambahkan bahwa di tengah krisis pangan dunia, Indonesia harus mampu tampil terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia berharap kepemimpinan baru di posisi Sekjen mampu memperkuat koordinasi, efisiensi, serta efektivitas program-program strategis Kementerian Pertanian.
Menanggapi amanah yang diberikan, Ali Jamil menyatakan kesiapannya untuk bekerja keras dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dalam rangka mendukung arahan Presiden dan Menteri Pertanian.
“Tentu arahan Bapak Menteri menjadi tugas kami untuk dilaksanakan semaksimal mungkin. Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan percepatan swasembada pangan sebagaimana harapan Bapak Presiden dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Ali Jamil.
Ali menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia juga meminta dukungan dari seluruh jajaran Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, TNI/Polri, serta aparat penegak hukum.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa besar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 286 juta jiwa, kita tidak hanya harus mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam membantu negara lain yang membutuhkan. Sesuai arahan Presiden, Indonesia harus mampu memberi makan dunia,” ujarnya.
Ali Jamil juga memaparkan sejumlah strategi utama dalam peningkatan LTT, termasuk optimalisasi lahan sawah, peningkatan indeks pertanaman (IP), dan percepatan program optimasi lahan rawa (OPLA). Menurutnya, dari total 7.384.341 hektare lahan baku sawah, sebagian besar masih memiliki IP di bawah dua, dan ini menjadi fokus untuk ditingkatkan.
“Kita harus memastikan tidak ada lahan yang tidak tertanami, terutama padi. LTT harus naik. Selain itu, program optimasi lahan rawa yang selama ini IP-nya rendah akan terus kami dorong. Kami juga menjalankan program cetak sawah baru sebagai investasi jangka panjang dalam ketahanan pangan,” jelasnya.
Ali menegaskan bahwa koordinasi intensif dengan semua pihak, termasuk gubernur, bupati/wali kota, dan dinas pertanian daerah, akan menjadi kunci keberhasilan.
“Kami akan kawal penuh seluruh perencanaan hingga pelaksanaan. Ini bukan hanya soal pertanian, tetapi tentang masa depan pangan Indonesia menuju 2045. Mari kita bergerak bersama,” tutupnya.