Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menetapkan harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Minyakita sebesar Rp 5.700 per liter sebagai langkah menstabilkan harga menjelang Ramadan dan Idulfitri. Keputusan ini wajib dipatuhi oleh semua pihak, termasuk pengusaha.
Hal ini disampaikan Mentan Amran sesuai rapat koordinasi rapat koordinasu (Rakor) bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, serta Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (17/2).
Mentan Amran berharap agar semua pengusaha mematuhi HET ini, karena pihaknya terus memantau pergerakan harga barang, termasuk minyak goreng dan gula pasir, yang menunjukkan tren kenaikan.
“Kepada saudaraku, sahabatku semua pengusaha tolong patuhi HET yang ditentukan oleh pemerintah. Karena kami memantau ada pergerakan harga naik, minyak goreng, gula pasir ini ada pergerakan harga naik,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran menambahkan bahwa seharusnya tidak ada alasan bagi harga minyak goreng, terutama Minyakita, untuk naik.
Dia menjelaskan, kebutuhan dalam negeri selama Ramadan dan Idulfitri diperkirakan hanya sekitar 250 ribu ton, sementara Indonesia sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia memproduksi hingga 46 juta metrik ton (MT).
“(Dari total produksi CPO kita), sekitar 20 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri, sementara 26 juta ton diekspor. Artinya, dengan stok yang melimpah, tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menjual Minyakita di atas harga yang sudah ditetapkan,” ujar Mentan Amran.
Terkait adanya kenaikan harga ini, Mentan Amran mengatakan telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas Pangan untuk memastikan HET minyak goreng kemasan Minyakita tetap terjaga, bahkan hingga ke tingkat desa.
“Kita sudah komunikasi dengan Satgas Pangan. Tolong dipantau sampai tingkat desa harga sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag),” kata Mentan Amran.
Arief menjelaskan, HET untuk minyak goreng kemasan Minyakita ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter oleh Mendag. Harga ini harus dipatuhi, artinya minyak goreng Minyakita tidak boleh dijual dengan harga yang lebih tinggi dari angka tersebut.
“Jadi Rp 15.700 itu adalah HET yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan. Dan, Minyakita itu harus Rp 15.700 per liter. Jadi, tidak boleh dibiasakan harga di atas HET itu dibiarkan,” tegas Arief.
Arief menuturkan, saat ini harga minyak kemasan Minyakita di pasaran berkisar antara Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per liter, yang merupakan harga rata-rata nasional. Kendati demikian, dia memastikan stok aman.
“Insyaallah tidak ada kelangkahan (selama Ramadan dan Idulfitri). Semua neraca kan kita pantau semua,” kata mantan Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya ini.
Di tempat yang sama, Bima Arya melaporkan bahwa menjelang Ramadan, terdapat beberapa komoditas yang harganya relatif naik dibandingkan minggu lalu. Tiga komoditas tersebut adalah cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir.
Minyak goreng, yang minggu lalu terpantau naik di 162 kota, kini naik di 166 kota. Gula pasir yang minggu lalu ada di 131 kota, hari ini naik menjadi 148 kota. Sementara itu, harga cabai merah sedikit mengalami penurunan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bima Arya mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh daerah untuk melakukan langkah-langkah penyelusuran, apakah ada masalah pada produksi, distribusi, dan melakukan operasi pasar.
“Tadi disepakati berdasarkan perintah Pak Menteri Pertanian, kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar di seluruh Indonesia, terutama daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga, agar bisa dikendalikan dan dilakukan operasi pasar di sana,” kata dia.
Bima Arya juga menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi untuk tidak hanya memantau inflasi, tetapi juga mengawasi harga bahan pokok selama bulan Ramadan.
Meskipun tidak menyebutkan daerah mana saja yang memiliki harga komoditas yang tinggi, Bima Arya berjanji akan menyampaikan informasi lebih detail lagi di kemudian hari. “Ini datanya ada di tempat lain, nanti kami sampaikan data lebih detail lagi,” imbuh dia.