Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa kawasan Merauke menjadi lokasi strategis untuk pengembangan industri perkebunan tebu di Indonesia.
Menurut Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM, Yuliot Tanjung, berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan kawasan ini siap mendukung skala industri besar yang diperlukan.
Yuliot mengatakan, pihaknya telah memetakan di banyak daerah kawasan yang cocok untuk industri perkebunan tebu dan yang paling sesuai dari sisi iklim dan luasan lahan adalah Kabupaten Merauke.
“Kami juga sudah membandingkan di berapa kawasan dari sisi iklim, dari sisi luasan lahan, ya ternyata ini untuk skala industri yang skala besar cocoknya adalah di kawasan Merauke,” kata dia, dikutip di YouTube Sekretarian Presiden, Jakarta, Rabu (24/7).
Yuliot berharap rencana yang telah disiapkan ini dapat terealisasi pada tahun 2027, dengan target produksi gula di kawasan Merauke mencapai sekitar 3 juta ton per tahun.
“Kita mengharapkan apa yang sudah disiapkan ini sesuai dengan rencana pada tahun 2027 di kawasan Merauke ini kita bisa memproduksi gula sekitar 3 juta ton per tahun,” kata dia.
Selain itu, industri tebu di Kabupaten Merauke juga diharapkan dapat memproduksi 300 juta kiloliter bioetanol, sebagai bagian dari upaya diversifikasi produk dari sektor perkebunan.
“Dan juga di samping itu ada 300 juta kiloliter bioetanol yang akan dihasilkan dari proses industri tebu yang ada di Kabupaten Merauke ini,” pungkas Yuliot.