Pemkab Kotawaringin Barat Apresiasi GAPKI Lanjutkan Penanaman Mangrove Tahap ke-3

0
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kobar Kamaludin bersama Direktur Eksekutif GAPKI dan Pengurus Cabang Kalteng

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Barat, Kamaludin memberikan apresiasi atas inisiatif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang kembali melanjutkan penanaman dan rehabilitasi mangrove di pesisir pantai Desa Sebuai, Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (14/9/2024).

Kamaludin dalam sambutannya menyatakan, kegiatan ini merupakan tahap ketiga dari program penanaman yang dimulai pada Desember 2021, dengan total luas yang telah ditanam mangrove saat ini mencapai 50 hektare. Menurutnya, Desa Sebuai sangat beruntung terpilih sebagai lokasi penanaman, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah dalam penanganan abrasi pantai.

“Dukungan dari sektor swasta, seperti yang diberikan GAPKI, sangat membantu upaya menjaga keseimbangan ekosistem laut,” kata Kamaludin.

Kamaludin mengatakan  penanaman mangrove merupakan langkah strategis untuk memulihkan ekosistem pesisir.

“Penanaman mangrove tidak hanya memiliki manfaat ekologis, tetapi juga penting karena berdampak secara keberlanjutan ekonomi masyarakat setempat yang bergantung pada sumberdaya alam di sekitar,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus mendukung apabila program serupa dilaksanakan di wilayah-wilayah lain di pesisir Kumai.

“Pada prinsipnya kita mendukung, apa bila memang dari GAPKI mendorong untuk dilaksanakan di wilayah lain yang dinilai layak, kita siap mengkomunikasikan dengan jararan camat maupun desa-desa lainnya,” ujarnya.

Kepala Desa Sebuai, Tohari menambahkan, dukungan GAPKI dalam program penanaman mangrove ini telah memberikan dampak positif besar bagi desa, terutama dalam melestarikan lingkungan dan mencegah abrasi pantai.

“Masyarakat desa sangat antusias dan aktif terlibat dari tahap penyiapan bibit hingga pelaksanaan penanaman. Keterlibatan ini tidak hanya memberikan dukungan moral tetapi juga edukasi tentang pentingnya konservasi lingkungan,” katanya.

Tohari menambahkan, program penanaman mangrove dari GAPKI telah meningkatkan kualitas lingkungan dan membuka peluang bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan baru serta terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat.

“Kesadaran akan pentingnya mangrove semakin meningkat berkat dorongan dan bimbingan GAPKI,” kata Tohari.

Ia mengakui, program penanaman mangrove merupakan program yang memiliki manfaat yang luar biasa, diantaranya sebagai penahan abrasi yang efektif, tempat tumbuh dan berkembang biaknya kepiting, dan ikan serta sumberdaya lainnya.

“Program mangrove ini sangat luar biasa. Pertama, menjadi salah satu penahan abrasi yang efektif. Kedua, menjadi sumber tumbuh dan berkembangnya baik jenis ikan ataupun kepiting dan sumber daya alam lainnya,” kata Tohari.

Tohari mengakui keuntungan program penanaman mangrove ini telah dapat dirasakan masyarakatnya di Desanya. Apalagi, semakin hari Tingkat abrasi di Pantai Mastari cukup tinggi, diperkirakan 10 meter per tahun.

“Abrasi di Pantai Mastari cukup tinggi, bahkan diperkirakan lebih dari 10 meter per tahunnya. Sehingga perlu segera dilakukan restorasi dan penanaman mangrove secara massif untuk mengatasinya,” katanya.

Menurutnya, penanaman mangrove merupakan program yang memiliki manfaat yang luar biasa.

“Mungkin tidak saat ini, tapi lima sampai sepuluh tahun lagi kita akan merasakan manfaatnya. Tanaman mangrove punya manfaat ganda. Mengurangi efek ROB, mengurangi gelombang dan kecepatan angin. Kita wariskan untuk generasi berikutnya,” pungkas Tohari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini