
Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka atau yang biasa disapa SDK bertekad mengembalikan kejayaan kakao di Sulbar.
Hal ini dia sampaikan saat bertemu Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kanpus Kementan), Jakarta Selatan, Senin (2/6).
SDK mengatakan, Pemerintah Sulbar telah mengalokasikan dana sebesar Rp 30 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025 khusus untuk pengembangan sektor kakao.
“Di tengah efisiensi anggaran, kami tetap memprioritaskan kakao karena ini adalah komoditas strategis. Kami ingin mengembalikan kejayaannya,” ujar SDK.
Menurut SDK, anggaran tersebut akan digunakan untuk penyediaan bibit unggul, pendampingan teknis bagi petani, serta peningkatan produktivitas dan mutu kakao Sulbar.
Peraih gelar doktor ekonomi di Universitas Airlangga Surabaya pada 2014 ini menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat, khususnya Kementan, dalam mempercepat pembangunan pertanian di wilayahnya.
“Kami datang untuk memastikan Sulbar tidak tertinggal dalam membangun ketahanan pangan nasional. Irigasi, alsintan (alat dan mesin pertanian), dan kakao adalah fokus utama kami,” kata dia.
Menurut SDK, beberapa daerah seperti Mamasa masih mengalami kekurangan alsintan, sementara jaringan irigasi juga perlu diperluas untuk mendukung intensifikasi pertanian.
Menanggapi hal tersebut, Mentan Amran menyambut baik langkah cepat yang diambil Pemprov Sulbar. Dia menegaskan kesiapan Kementan untuk mendukung penuh program-program strategis di Provinsi Sulbar.
“Kami apresiasi inisiatif Gubernur Suhardi Duka. Kementan siap bersinergi untuk memperkuat sektor pertanian di Sulbar,” ujar Mentan Amran.