Pompanisasi Mampu Tingkatkan Produksi Beras Jateng 1,2 Juta Ton

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menggelontorkan 10 ribu unit pompa air kepada petani Jawa Tengah pada Apel Siaga penyerahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Makodam IV/Diponegoro, Selasa (23/4).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengklaim, pompanisasi mampu meningkatkan produksi beras Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 1,2 juta ton.

Hal ini disampaikan Mentan Amran saat mengunjungi salah satu lokasi kegiatan pompanisasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jateng, Selasa (23/4).

“Kalau kita konversi ke dalam nilai uang, berarti setara Rp 10 triliun. Jadi, bantuan yang kita berikan ini tidak seberapa bila dibandingkan nilai yang kita dapat,” kata Mentan Amran.

Diketahui, Mentan Amran menggelontorkan bantuan 10 ribu pompa air untuk 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Bantuan diserahkan pada Apel Siaga penyerahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Makodam IV/Diponegoro.

Menurut Amran pompanisasi sebagai solusi cepat untuk meningkatkan produksi beras nasional, termasuk Provinsi Jeteng. Dengan menggunakan pompa, sawah tadah hujan di Desa Kandang memanfaatkan Sungai Comal sebagai sumber air.

“Satu sisi sawah ini butuh air. Di sisi lain air (di Sungai Comal) melimpah. Kemudian kita pertemukan air dengan sawah melalui pompanisasi. Inilah solusi cepat untuk tingkatkan produksi,” kata dia.

Mentan Amran pun mengharapkan semua pompa bisa cepat terpasang. “Kalau sudah terpasang semua, saya akan berkunjung lagi,” kata Mentan Amran.

Menurut Amran, pompanisasi bisa meningkatkan produksi antara tiga hingga empat juta ton. Jika produksi bisa meningkat, menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan meyakini pendapatan petani juga bisa terdongkrak.

“Ini yang kita harapkan, produksi meningkat, pendapatan petani bertambah, dan NTP pun ikut naik,” tutur Mentan Amran.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil menjelaskan, percepatan tanam dengan pompanisasi ini untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, percepatan olah tanah dan tanam untuk meningkatkan produksi pangan.

“Akan dilakukan intervensi pompanisasi untuk percepatan tanam. Kementan mendorong petani untuk memanfaatkan sumber-sumber air untuk percepatan tanam. Mereka belum tanam biasanya problemnya karena air belum sampai ke sawah. Sumber air ada, tapi belum sampai ke lahan, misal letak sawah lebih tinggi dari sungai. Jadi, perlu dipompa,” kata Ali Jamil.

Di Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jateng potensi hamparan sekitar 321 hektare yang melewati lima desa, antara lain Desa Kebojongan, Kandang, Wonokromo, Susukan, dan Klegan.

“Setelah ada bantuan pompa air harapannya pertanaman bisa dilakukan hingga dua kali. Karena dengan pompanisasi percepatan tanam di Desa Kandang dapat optimal,” ujar Ali Jamil.

Untuk Pemalang , lanjut Ali Jamil, memiliki luas lahan tadah hujan seluas 6.395 hektare. Sementara total bantuan pompa sebanyak 218 unit, terdiri dari 26 unit untuk Brigade Kabupaten, 16 unit untuk Brigade Kodim, dan 176 unit untuk kelompok tani di Kabupaten Pemalang.

“Dari total bantuan pompa ini dapat memmenuhi coverage area seluas 3.375 hektare. Untuk antisipasi kemarau mendatang bila diperlukan ditambah pompa 6 inchi dengan menyedot air,” imbuh dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini