Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan program biodiesel B35 tidak akan ganggu pasokan minyak goreng karena ketersediaan masih dalam stok yang cukup.
Airlangga Hartarto mengungkapkan penerapan B35 yang berlaku mulai besok, Rabu (1/2/2023) tidak akan mengganggu pasokan minyak goreng. Dia menegaskan persediaan minyak dalam negeri bisa mencukupi.
“Program B35 ini tidak akan mengganggu pasokan kebutuhan minyak konsumsi. Ini menjamin ketersediaan minyak dalam negeri mencukupi,” ujar Airlangga dalam Energy Corner Special B35, baru-baru ini.
Airlangga juga menjamin ketersediaan minyak goreng dalam negeri dalam stok yang cukup dan tidak akan terjadi kekurangan.
Pemerintah pun telah meningkatkan kebutuhan minyak goreng kemasan dan curah dari 300.000 ton per bulan menjadi 450.000 ton per bulan untuk tiga bulan ke depan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga pasokan terutama menjelang Hari Besar, Keagamaan, dan Nasional (HBKN) puasa dan Idulfitri 2023.
Diberitakan sebelumnya, kelangkaan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita di pasaran disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap produk tersebut. Penggunaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai campuran B35 sebelumnya dikhawatirkan akan mengganggu pasokan untuk minyak konsumsi.
Di sisi lain, akibat tekanan pasar ekspor, utamanya Eropa yang menyuarakan pelarangan penggunaan produk deforestasi salah satunya kelapa sawit, Airlangga menegaskan akan mendorong konsumsi dalam negeri.
Airlangga berharap dengan penambahan pasokan untuk minyak goreng dan penerapan program biodiesel B35 dapat menjadi mitigasi dalam penyerapan CPO dalam negeri.
“Jadi tentu suplai berlebihan, suplainya banyak, demikian pula dengan tekanan pasar ekspor terutama di Eropa, akan menguangi demand dan pengurangan demand ini yang akan dikompensasikan dengan B35,” ujar Airlangga.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia No. 205.K/EK.05/DJE/2022, akan menerapkan penggunaan biodiesel B35 per 1 Februari 2023, besok. Pemerintah juga telah mengalokasikan biodiesel B35 sebesar 13.148.594 kiloliter (kL) sepanjang tahun, termasuk cadangan sebesar 156.531 kL.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan minyak sawit yang diproduksi di Indonesia digunakan untuk beberapa kebutuhan. Dia menyebutkan mulai dari bahan makanan, kimia, energi, minyak masak, dan ekspor. Dengan adanya program B35, harus ada mekanisme tertentu agar semua kebutuhan terpenuhi.
Selama ini kebutuhan kelapa sawit di setiap sektor menurutnya telah terpetakan dan berjalan dengan baik, termasuk untuk kebutuhan ekspor.
“Jadi tidak pas alau disebutkan sekarang menjadi rebutan antara biodiesel dan pangan, karena kita punya dan semuanya ada di kuasa kita sendiri. Tidak ada impor,” kata dia.
Melalui kebijakan B35 Pemerintah mengungkapkan Indonesia akan menghemat devisa sebesar US$ 10,75 miliar atau sekitar Rp 161 triliun (asumsi kurs Rp 14.979 per US$) pada 2023.
Indonesia sudah menjalankan program biodiesel 2,5% (B2,5) sejak 2008 lalu, lalu ditingkatkan menjadi 20% pada 2016, dan 1 Januari 2020 menerapkan biodiesel 30% (B30).
Airlangga mengatakan, pada saat peluncuran B30 pada 2020 lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengatakan bahwa RI tidak akan berhenti pada B30 dan akan terus ditingkatkan.