Barantin Pastikan Bibit Tanaman Herbal untuk TSTH2 Sumut Sehat dan Aman

0
Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean penyerahan secara simbolis tanaman herbal herbal di Satuan Pelayanan Karantina DKI Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (25/8).

Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan bahwa bibit tanaman herbal yang akan ditanam di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Sumatera Utara (Sumut) telah melalui proses pemeriksaan karantina yang ketat.

Demikianlah disampaikan Kepala Barantin, Sahat M Panggabean saat melihat proses persiapan pengiriman tanaman herbal di Satuan Pelayanan Karantina DKI Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (25/8).

“Kami sampaikan di sini bahwa semua tanaman yang akan dikirim besok itu semuanya sudah melalui proses pemeriksaan dari pejabat karantina di daerahnya masing-masing,” kata Sahat.

Sahat juga memastikan bahwa tanaman herbal ini telah diperiksa di laboratorium dan dinyatakan bebas dari penyakit, sehingga aman untuk ditanam.

“Ini juga sudah diperiksa hasil lab-nya tidak mengandung hama penyakit,” tegas Sahat.

Pada tanaman herbal ini terdapat barcode yang menyediakan traceability. Dengan demikian, semua data terkait tanaman ini tersedia dan memungkinkan pelacakan secara lengkap.

“Kalau kita perhatikan tadi ada barcode-nya, ada traceability di situ. Jadi, semua data terkait dengan tanaman ini ada semua dan bisa kita melakukan traceability,” kata dia.

Sahat mencatat bahwa data dari karantina menunjukkan sekitar 1.325 jenis tanaman herbal yang terkumpul. Jumlah tersebut bisa lebih banyak karena ada data tambahan dari sumber lain.

Dari 1.325 jenis tanaman tersebut, jumlah batangnya mencapai lebih dari 4.300. Kadang-kadang, satu jenis tanaman dikirim lebih dari dua atau tiga batang untuk mengantisipasi kemungkinan kematian atau masalah lainnya.

“Tanaman ini semua di Indonesia. Di 514 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia ini sudah terkumpul semua di sini. Tapi yang ada di Sumatera mungkin langsung dikirim ke sana,” kata dia.

Dikatakan Sahat bahwa Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang kaya. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi, memantau, dan menjaga keanekaragaman ini dengan baik.

“Ini semua tanaman lokal, tanaman Indonesia. Endemiknya kita. Nah disini nanti semua khasiat-khasiat obat, herbal dan segala macam itu ada di sini,” pungkas dia.

Kegiatan peninjauan dan persiapan pengiriman bibit tersebut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi dan Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi, serta Asisten Deputi Pengelolaan DAS dan Konservasi SDA, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Perwakilan Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, Aster TNI AD Danlanud Halim Perdana Kusuma dan Perwakilan Rektor Universitas Institut Teknologi Del.

“Karantina sangat mendukung program strategis nasional ini, jadi jangan sampai bibit-bibit tanaman ini kita kirim kesana malah menyebarkan hama atau penyakit, itu yang terpenting,” pungkas Sahat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini