
Pemerintah tengah berupaya agar durian Indonesia dapat langsung diekspor ke Tiongkok tanpa melalui Thailand sebagai perantara.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan seusai rapat koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, di Lobby Gedung Soedjono Djoened Poesponegoro/Gedung BPP, Jakarta, Rabu (18/12).
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengatakan, selama ini, durian Indonesia harus melewati Thailand sebelum diekspor ke Tiongkok, yang menyebabkan nilai tambah bagi petani lokal berkurang.
“Sulawesi Tengah masuk ke Thailand, dari Thailand baru boleh ke Tiongkok. Itu kan kepotong lagi. Berapa persen tuh kepotong,” kata Zulhas.
Padahal, lanjut dia, nilai pasar durian di Tiongkok sangat besar bisa mencapai USD 8 miliar atau sekitar Rp128,7 triliun dengan kurs Rp 16.095
“Kita baru bisa ekspor dalam bentuk pasta atau daging yang sudah dikupas untuk es krim,” kata pria Zulhas.
Sebagai langkah awal, kata Zulhas, tim inspeksi dari Tiongkok akan meninjau fasilitas dan kualitas durian di Indonesia pada Januari 2025.
“Mudah-mudahan nanti Tiongkok akan meninjau di bulan Januari. Harusnya kemarin, tapi kan ada perubahan musim. Jadi Januari akan melihat ke Kabupaten Parigi Moutong,” ujar Zulhas.
Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) ini berharap hasil inspeksi ini dapat membuka jalan untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait ekspor langsung ke Tiongkok.
“Karena itu pasarnya besar sekali. Nah itu sekiranya menjadi catatan penting,” tegas Zulhas.