JAKARTA, – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny Darmawan, mengungkapkan serat alam berpotensi dioptimalkan sebagai bahan baku industri di Indonesia. Namun, upaya tersebut masih menghadapi tantangan, terutama di sisi peningkatan pasokan dan mutu serta dukungan teknologi.
“Optimalisasi potensi sumberdaya lokal industri berbasis serat alam dapat menunjang industri berkelanjutan. Dengan cara menciptakan material-material baru dari alam yang berkualitas dengan biaya yang relatif murah,” jelas Johnny.
Jhonny melanjutkan, saat ini sudah banyak bidang industri tekstil yang menggunakan bahan baku serat sebagai bahan pembuatan kain. Jika dikembangkan lebih jauh, pemanfaatan serat dapat digunakan untuk sektor industri lainnya.
Serat alam terutama dari non-kayu sudah lama dibudidayakan dan sangat menjanjikan sebagai bahan baku industri agro berbasis selulosa yang ramah lingkungan.
“Diantaranya pulp untuk kertas dan karton. Kemudian, dissolving pulp untuk serat rayon bagi produk tekstil. Nitroselulosa sebagai bahan baku propelen, selulosa asetat, nanoselulosa kristalin dan lainnya yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Jhonny.
Jhonny berharap, komposit berbahan baku serat alam diharapkan terus diteliti dan dikembangkan karena sifat dari serat yang kuat dan ringan sebagai bahan baku industri yang ramah lingkungan dan mudah terdegradasi.
“Di Indonesia banyak sekali tanaman yang dapat menghasilkan serat diantaranya kapas, kapuk, rami, rosella, pisang dan nanas,” ujarnya.
Kadin saat ini mendorong industri tekstil dan alas kaki didorong untuk beradaptasi dengan penggunaan serat alam sebagai alternatif. Pasalnya, serat alam memiliki kelebihan dibandingkan serat sintetis karena dapat didaur ulang dan terbarukan. Sehingga peluang pengembangan serat alam di masa depan cukup menjanjikan.
“Tinggal bagaimana kita sekarang mendorong serat alam lokal menjadi bagian penting yang bernilai ekonomis sebagai material baru yang berkelanjutan melalui diversifikasi produk industri dan perekayasaan untuk setiap tahap rantai nilai industri berbasis serat alam dengan dukungan penelitian dan pengembangan yang memadai,” beber Johnny.