Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong inovasi dalam peningkatan produksi susu nasional dengan mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa kambing perah menjadi pilihan utama sebagai ternak perah alternatif yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia.
Pasalnya, kambing perah tidak hanya mudah dipelihara tetapi juga menghasilkan susu dengan kandungan gizi lengkap yang berpotensi meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat.
“Pengembangan usaha ternak kambing perah memberikan harapan baru dalam upaya mencapai swasembada susu. Kami mengapresiasi dedikasi dan inovasi peternak seperti yang terlihat di Bhumi Nararya Farm (BNF) di Sleman, Yogyakarta,” kata Mentan Amran dalam kunjungannya, Sabtu (29/6).
BNF, yang terletak di kaki Gunung Merapi, saat ini menjadi salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia dengan populasi mencapai 706 ekor, termasuk kambing betina dan jantan.
“Dengan memperluas model ini ke wilayah lain, kami berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor susu dan meningkatkan kemandirian pangan kita,” tambah dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa populasi kambing di Indonesia mencapai 18,5 juta ekor, dengan kambing perah menyumbang sekitar 3,3 juta ekor. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi kontributor terbesar dalam populasi kambing nasional.
“Saat ini, permintaan akan susu kambing terus meningkat, terutama di perkotaan, karena manfaatnya yang besar untuk kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan diabetes,” ujar Mentan Amran.
Selain sebagai sumber susu, kambing dan domba juga memiliki peran penting dalam kuliner Indonesia, seperti dalam sate kambing dan soto kambing, yang merupakan bagian dari kekayaan budaya dan kuliner nusantara.
“Kami sangat menghargai dedikasi peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk peternakan. Upaya ini tidak hanya membangun ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” pungkas Mentan Amran.