Komitmen Kuat Musim Mas untuk Berdayakan Petani Swadaya Sawit

0

Petani swadaya sawit yang tergabung dalam Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak, Riau, merasakan manfaat dari kemitraan dengan perusahaan perkebunan sawit Grup Musim Mas. Mereka diajarkan praktek budidaya sawit yang baik dan berkelanjutan agar bisa mandiri dan sejahtera.

Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak, Joko Prasetyo menjelaskan bahwa kemitraan ini salah satunya diwujudkan melalui program pemberdayaan petani swadaya yang digaungkan Musim Mas.

Melalui program ini diharapkan para petani sanggup menghasilkan sawit berkualitas dan tersertifikasi. ”Melalui pendampingan secara keberlanjutan, pihak perusahaan menyediakan beragam pelatihan, teknis budidaya kelapa sawit yang baik, penguatan kelompok, alternatif income, analisa daun, pupuk, maupun akses pasar,” papar Joko.

Dikatakannya, asosiasi ini mulai berdiri resmi sejak 2019 yang terdiri dari petani kabupaten Pelalawan dan Siak. Jumlah anggota pada awalnya sebanyak 367 petani. Setahun kemudian yakni tahun 2021, jumlah anggota turun menjadi 318 petani.

Yang melegakan, dengan bantuan Musim Mas, ke 318 petani anggota asosiasi ini mampu mensertifikasikan kebun sawit mereka dengan sertifikat RSPO seluas 1.171 ha. Tahun 2022, jumlah anggota meningkat menjadi 496 petani dengan luas kebun sawit yang tersertifikasi RSPO sebesar 1.828 ha, serta tahun 2023 jumlah anggota meningkat lagi menjadi 745 petani luas kebun sawit tersertifikasi RSPO seluas 2.290 ha.

“Sementara tahun 2023, tercatat sebanyak 380 anggota yang kebun sawitnya sudah tersertifikasi ISPO dengan luas lahan 1.303 hektar,” kata Joko.

Menurut dia, sebenarnya jumlah petani sawit swadaya di Kabupaten Pelalawan dan Siak mencapai 8.000 orang yang telah mengikuti pelatihan dari Musim Mas.

Semula banyak petani yang menolak saat diajak untuk mengikuti pelatihan. Kata Joko, dibutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya berkebun yang berkelanjutan dan membentuk asosiasi. Seiring dengan perputaran waktu, petani sawit mulai menerima dan mau mengikuti pelatihan sesuai dengan good agricultural practices (GAP).

Hingga akhirnya petani melihat dan mendapatkan manfaat pemahaman budidaya dengan meningkatnya hasil panen, serta memperoleh keuntungan dari sertifikasi perkebunan mereka melalui premi hasil penjualan kredit RSPO. ”Petani binaan juga tak ada kewajiban untuk menjual TBS (tandan buah segar) ke Musim Mas, meski mereka yang melakukan pelatihan. Ini komitmen perusahaan yang baik untuk kami semua,” katanya menekankan.

Petani sawit menjadi bagian yang penting untuk kelapa sawit yang berkelanjutan karena mereka mengelola sekitar 40% dari total lahan perkebunan sawit di Indonesia, atau sekitar 6,4 juta hektar.

General Manager of Program and Projects Musim Mas Group, Robert Nicholls menambahkan, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri sawit ini dengan inovasi.

”Musim Mas memiliki kebijakan dan komitmen untuk meningkatkan mata pencaharian para petani, pekerja, dan masyarakat,” kata Rob ketika turut mendampingi wartawan peserta Media Tour Program Pemberdayaan Petani Swadaya Musim Mas, belum lama ini, di Riau.

Dengan berbagai manfaat yang dihasilkan dari industri kelapa sawit, Musim Mas menganggap petani swadaya adalah masa depan. Oleh karena itu, Musim Mas ingin membawa petani swadaya menuju praktik pertanian yang berkelanjutan. Lalu menghubungkan kepada akses keuangan dan pasar global untuk meningkatkan pendapatan, sehingga dapat menapaki keseimbangan antara ekonomi dan keberlanjutan, dan pada akhirnya mereka bisa mandiri dan sejahtera.

Program ini juga mendorong petani swadaya sawit mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO. Musim Mas memulai program pelatihan petani swadaya bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) pada tahun 2015. Perusahaan terus melakukan pengembangan program dengan menerapkan dua pendekatan yaitu Training for Smallholders yang dimulai tahun 2017 dan Training for Trainers: Smallholders Hub pada tahun 2020.

Melalui program Training for Smallholders, Musim Mas terlibat langsung dengan petani swadaya dan memberikan mereka pelatihan agronomi, akses ke dukungan keuangan dan pasar global, serta pendidikan tentang persyaratan legal. Sementara untuk Training for Trainers: Smallholders Hub, program ini melatih Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat tentang praktik perkebunan kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan (GAP), serta NDPE (No Deforestation, No Peat, and No Exploitation).

Selanjutnya, para PPL akan membagi ilmu mereka kepada petani swadaya dan membekali mereka dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk perkebunan yang berkelanjutan. Saat ini, kata dia, program petani swadaya Musim Mas merupakan yang terbesar di Indonesia.

Dilaksanakan di 6 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, hingga kini Musim Mas sudah melibatkan lebih dari 42.900 petani swadaya. Di antaranya, 36.625 petani dari program Training for Smallholders, dan 6.294 petani dilatih oleh PPL program Training for Trainers: Smallholders Hub, yang mencakup 87.700 hektar lahan. Program Training for Trainrs: Smallholders Hub, saat ini telah memiliki 6 hub di 6 kabupaten dan telah melatih 398 PPL.

Bahkan, program Training for Smallholders telah memberikan pendampingan kepada petani untuk mendapatkan sertifikasi RSPO dan ISPO, serta membantu petani menjual kredit RSPO. Saat ini, Musim Mas telah membina enam Asosiasi Petani Kelapa Sawit yang tergabung dalam Gabungan Asosiasi Pekebun Sawit Inisiasi Musim Mas (Gapsima). Keenam asosiasi tersebut, yakni Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu, Sumatera Utara; Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Negeri Seribu Kubah, Riau; Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan, Siak, Riau; serta Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu, Riau; Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Mitra Sambas Jaya, Kab. Sambas, Kalbar; Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Trahayu Barito Utara, Kab. Barito Utara, Kalteng. *** AP

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini