
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak, Polri memperkuat kolaborasi dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Dikatakan Mentan Amran, saat ini ada ancaman iklim kekeringan ekstrem akibat El Nino, yang berpotensi mengguncang sistem ketahanan pangan dunia, termasuk Indonesia.
Karena itu, dia menegaskan pentingnya komitmen dari semua pihak, termasuk Polri sebagai lembaga penegak hukum, untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
“Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara,” kata dia pada Dialog Kebangsaan di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Sespim Lemdiklat) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (28/6).
Menurut dia, ketahanan pangan tidak hanya menyangkut kecukupan produksi, tetapi juga stabilitas distribusi dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat.
“Jika di hulu terjadi masalah, seperti kekurangan pangan, maka masalah akan muncul di hilir. Jadi, semua harus turun tangan mengurus pangan,” tegas Mentan Amran.
Diketahui, kerja sama antara Kementan dan Polri telah diperkuat dengan penandatanganan kerjasama terkait Sinergitas Tugas dan Fungsi pada April tahun lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran berharap kolaborasi ini dapat menjadi landasan untuk langkah-langkah preventif dalam mengatasi krisis pangan potensial di masa depan.
Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri, Brigjen. Pol. Nasri, menyatakan, Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan yang menjadi prasyarat utama bagi pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam sektor pertanian.
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah upaya bersama antara Kemetan dan Polri untuk menghadapi tantangan masa depan, menguatkan kerja sama lintas sektoral untuk menjamin ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia.
Dialog kebangsaan dengan tema “Akselerasi Percepatan Penyelenggaraan Pembangunan Pertanian untuk Mewujudkan Ketersediaan Pangan Strategis” dihadiri oleh 494 peserta dari berbagai lapisan Pendidikan dan Pelatihan Polri.