Animo masyarakat terhadap beras Stabilisasi Harga Pangan Hortikultura (SPHP) meningkat, khususnya di Pasar Serpong, Tangerang.
Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kelik Budiana, mengungkapkan bahwa permintaan beras SPHP di kalangan pedagang dan konsumen sangat tinggi.
“Dalam dua hari, satu pedagang bisa menghabiskan 2 ton beras SPHP. Jika kita memiliki 10 pedagang, itu berarti total 20 ton beras terjual dalam waktu singkat,” kata Kelik Budiana usai mengecek harga komoditas pangan di Pasar Serpong, Selasa (9/7).
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan beras di masyarakat masih tinggi dan beras SPHP menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan beras lainnya.
Berdasarkan pantauan Majalah Hortus di Pasar Serpong, harga beras medium Rp 12.000 per kg-12.500 per kg, beras premium Rp 14.000 per kg, beras SPHP Rp 62.000 per 5 kg atau Rp 12.500 per kg.
Menurut, Kelik Budiana, tingginya minat masyarakat terhadap beras SPHP juga didorong oleh kualitas yang tidak kalah dengan beras premium.
“(Beras SPHP) cukup pulen. Memang ada yang agak merah ya, tetapi ditreatment dengan air lebih banyak, kualitasnya tetap bagus,” tambah Kelik Budiana.
Selain itu, beras SPHP dijual dalam berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Memang ada masyarakat yang tidak mampu membeli langsung yang 5 kilo, (sehingga) pedagang tadi menjual eceran. Ada yang mengecer, hanya 1 liter, 2 liter. Mereka tetap tertarik SPHP karena lebih murah dibandingkan berasnya,” kata dia.
Dengan tingginya permintaan ini, lanjut dia, Bapanas terus berupaya memastikan ketersediaan beras SPHP di pasaran agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap beras SPHP dapat terus membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau,” tutup Kelik Budiana.
Animo tinggi terhadap beras SPHP ini menjadi bukti bahwa program stabilisasi harga pangan yang dilakukan oleh pemerintah berhasil dan diterima baik oleh masyarakat.