Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono telah bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/9).
Dalam pertemuan tersebut, Sudaryono menyampaikan pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian guna mewujudkan swasembada pangan.
Dengan lebih dari 2 juta hektare lahan rawa di Indonesia, Sudaryono mengusulkan optimalisasi lahan rawa dengan dukungan keahlian dari Australia. Dia menyampaikan, salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi adalah cetak sawah.
Program ini menjadi salah satu solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.
“Kolaborasi ini akan membawa praktik terbaik dan teknologi terbaru dari Australia ke Indonesia. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan swasembada pangan, dan dukungan dari Australia sangat penting dalam usaha ini,” kata Sudaryono.
Selain kerja sama pengelolaan lahan cetak sawah, Sudaryono juga menyampaikan rencananya untuk mengimpor sapi hidup dari Australia guna mendukung program makan bergizi gratis.
“Ini diharapkan akan mendukung program makan bergizi gratis yang vital bagi masyarakat,” ungkap Sudaryono
Pria yang akrab disapa Mas Dar ini menyatakan, pemerintah Australia berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan keamanan pangan dan gizi masyarakat Indonesia.
“Australia adalah negara yang strategis bagi Indonesia, baik secara fungsi, peran, maupun letak geografisnya. Dengan dukungan ini, diharapkan hubungan antara kedua negara akan semakin produktif dan berkelanjutan di sektor pertanian,” ungkap Sudaryono.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi ketahanan pangan Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dalam sektor pertanian.
Sementara itu, Williams, menyampaikan, kedua pihak membahas potensi kerja sama dalam pengembangan lahan pertanian, khususnya lahan rawa yang memiliki potensi besar untuk dioptimalkan.
“Pertanian adalah basis yang sangat penting bagi hubungan antara Australia dan Indonesia. Kami ingin terus bekerja bersama mengenai prioritas ini dalam beberapa tahun yang akan datang,” ujar Williams.
Melalui kolaborasi ini, Australia akan memberikan dukungan dalam hal teknologi pertanian, pelatihan, serta penelitian untuk memastikan keberhasilan program cetak sawah khususnya pada lahan rawa yang tengah gencar dilakukan Indonesia.
“Kami memiliki kolaborasi penelitian yang kuat, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan ini melalui penelitian yang fokus pada ketahanan pangan, perubahan iklim serta dampaknya terhadap pertanian,” kata Williams.
Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga akan berfokus pada penyediaan makan bergizi gratis yang tengah disiapkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Kami juga akan berkolaborasi untuk penyediaan makanan bernutrisi khususnya bagi ibu hamil,” tambah Williams.