Bapanas Pastikan Stabilitas Pangan Pokok Pascalebaran Aman

0
Cabai rawit merah yang baru dipanen. Dok: Ist

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan pascalebaran 2025 dalam kondisi stabil seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Arief mengatakan terdapat penurunan harga pada sejumlah komoditas seperti cabai rawit merah yang sempat naik akibat kurangnya suplai petani dan cuaca buruk di sejumlah daerah sentra.

“Kita bersyukur karena secara umum kita bisa melewati bulan puasa dan lebaran dengan harga yang relatif baik, juga dengan stok yang cukup. Ada komoditas pangan seperti cabai rawit yang memang mengalami kenaikan, tapi hari ini menunjukkan ada penurunan seiring momentum lebaran,” ujar Arief dalam keterangannya Sabtu, (5/4/2025)

Berdasarkan Data Panel Harga Bapanas, rata-rata harga nasional untuk komoditas cabai rawit merah di tingkat konsumen per 4 April 2025 sebesar Rp 86.135 per kg, menurun sekitar 7,87 persen dari harga rata-rata cabai rawit per 2 April sebesar Rp 93.492 per kg.

Sedangkan untuk cabai merah keriting di periode yang sama menurun sekitar 8,49 persen dari Rp.67.297 per kg pada 2 April 2025 menjadi Rp.61.583 per kg.

Namun demikian penurunan harga tersebut masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 tahun 2024.

Lebih lanjut, menurut Arief, terekait dorongan menjaga stabilitas harga cabai adalah dengan mengantisipasi risiko gagal panen melalui melalui teknik tanam menggunakan teknologi. Salah satunya adalah teknik pertanaman green house yang kini mulai banyak dilakukan di sejumlah daerah.

“Saya kira ke depan ada teknologi misalnya menggunakan green house sangat relevan untuk kita terapkan sehingga pertanaman cabai tidak terganggu cuaca. Dan perlu diketahui, cabai ini bisa kita petik sebanyak 20 kali dan relatif tidak memerlukan lahan yang besar hanya untuk berproduksi,” katanya.

Kendati demikian, Arief menegaskan, untuk komoditas pangan lain seperti beras dalam kondisi yang aman dan cukup. Hingga saat ini, stok beras yang masuk ke gudang-gudang bulog mencapai kurang lebih 2,1 juta ton.

“Di pasar induk Cipinang yang biasanya stoknya 40 ribu ton, hari ini 48 ribu ton. Beras di bulog juga stoknya cukup besar yaitu di angka 2,1 juta ton dan ini tertinggi dalam sejarah,” katanya.

Arief menambahkan bahwa hingga saat ini Bulog terus bekerja keras melakukan penyerapan di semua daerah, di mana serapan Bulog saat ini sudah mencapai 711 ribu ton atau sudah 23 persen melebihi target bulan ini.

“Bulog sangat luar biasa karena hingga saat ini mereka sudah menyerap 711 ribu ton dan Ini kerja lebih dari 23 persen dari target. Dan sesuai arahan Bapak Presiden kita semua harus bekerja. Jangan sampai ketika petani panen gabahnya tidak terserap,” jelas dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini