Ditetapkannya hari Susu Nusantara pada 1 Juni 2025 untuk memacu perkembangan dan pertumbuhan persusuan nasional berbasis peternakan sapi perah rakyat.
Namun, Dewan Persusuan Nasional (DPN) melihat pertumbuhan persusuan nasional berbasis peternakan sapi perah rakyat tampaknya masih sangat jauh seperti yang diharapkan.
Ketua Umum DPN, Teguh Boediyana mengungkapkan beberapa indikatornya. Pertama, usaha peternakan sapi perah rakyat masih ditopang oleh usaha peternakan yang tipologi usahanya sebagai sambilan.
“Sambilan dalam arti usahanya belum menjadi sebagai sumber pendapatan utama dari peternak,” kata Teguh dalam keterangan resminya diterima di Jakarta, Minggu (1/6)
Kedua, usaha peternakan sapi perah rakyat sampai saat ini hanya mampu memenuhi kurang dari 20 persen dari kebutuhan susu nasional.
Lantas ketiga, sambung dia, saat ini industri pengolahan susu dan juga usaha peternakan skala besar telah tumbuh dan berkembang sangat pesat.
“Bahkan dapat dikatakan bahwa industry pengolahan susu mendominasi dan menguasai sektor persusuan nasional dan ketergantungan peternakan sapi perah rakyat pada industri pengolahan susu semakin besar,” kata Teguh.
Melihat kondisi yang ada, DPN menyampaikan sejumlah usulan kepada pemerintah untuk memperkuat sektor peternakan sapi perah rakyat.
- Meneguhkan komitmen untuk mengembangkan usaha peternakan sapi perah rakyat sehingga dapat sebagai cabang utama dari para peternak dan menjadi basis kehidupan ekonomi mereka.
- Segera merealisasikan terbitnya Peraturan Presiden tentang persusuan nasional untuk menciptakan keseimbangan antara Industri Pengolahan Susu dengan peternakan sapi perah rakyat yang berazaskan keadilan dan pemerataan kesempatan berusaha.
- Presiden Prabowo Subianto segera merealisasikan janji politiknya untuk pembagian susu gratis bagi anak anak sekolah yang nantinya dapat menjadi basis usaha peternakan sapi perah rakyat dan mengurangi ketergantungan pemasaran susu segar ke Industri Pengolahan Susu. Program ini dapat menjadi pelengkap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sudah berjalan.
- Segera merealisasikan rencana impor 1.5 juta sapi perah untuk penambahan populasi dan peningkatan skala pemilikan sapi perah oleh peternak rakyat yang saat ini hanya memiliki sapi rata rata 2-4 ekor.