PKM-PI UNS: Kegiatan Aksi dan Edukasi untuk Pertanian Berkelanjutan

0

Sulit dipungkiri sektor pertanian menjadi sektor penting dalam memenuhi kebutuhan makanan. Bahkan setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya populasi manusia, tak terkecuali di Indonesia.

Untuk itu, sektor pertanian menjadi keniscayaan yang harus terus dikembangkan agar tetap mencukupi kebutuhan pangan.

Atas dasar itulah, dalam rangka mendorong pertanian berkelanjutan, Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM – PI) dari Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan pelatihan Alternate Wetting and Drying with Sensor Watering System di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo – Jawa Tengah.

Program yang dilakukan baru-baru ini sebagai upaya memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan; kreatif dan inovatif; objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual, merupakan program dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek, melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Herlina Mega Puspitasari, S.P., M.Sc selaku Dosen Pembimbing PKM, Universitas Sebelas Maret, mengungkapkan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM adalah bentuk kegiatan aksi dan edukasi. “Melalui kegiatan ini harapannya alat dapat berguna untuk petani sehingga terciptanya pertanian berkelanjutan,” ungkapnya.

Damar Arya, Ketua tim PKM-PI mengatakan dalam pelaksanaan program ini, kami berkolaborasi dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kepodang Topo yang terdiri dari 6 kelompok tani di Desa Dalangan Sukoharjo. Kegiatan dibuka oleh Dosen Pembimbing PKM-PI, Herlina Mega Puspitasari, S.P., M.Sc., dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, Damar, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kelompok tani dari 6 Desa. “Diawali pemberian materi oleh Ibu Herlina Mega Puspitasari, S.P., M.Sc terkait perubahan iklim yang berdampak pada pengairan sawah, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan alat dan demonstrasi pembuatan Alternate Wetting and Drying with Sensor Watering System,” lanjutnya.

Diketahui, Alternate Wetting and Drying (AWD) merupakan alat untuk mengetahui kapan sawah harus diairi dan dikeringkan sehingga dapat mengefisienkan air, dengan sensor watering system  yang memudahkan para petani.

Pada kesempatan itu, para peserta pelatihan melakukan praktik membuat alat dengan didampingi tim PKM-PI yang terdiri dari Damar Arya Fajar Pratama (D3 Agribisnis), Mufid Muamar (D3 Agribisnis), Bangun Setya Aji (D3 Agribisnis), ⁠Haniya Zulfiana (S1 Teknologi Pendidikan), Silas Bayu Frans Gennova (S1 Teknologi Pendidikan). Selanjutnya, alat yang telah dibuat dipasang di area sawah kelompok tani.

“Pembuatan AWD ini cukup sederhana dengan penggunaan pipa sebagai bahan utama dan protoboard sebagai bahan utama sensor” kata Haniya Zulfiana selaku anggota PKM-PI.

“Untuk pemasangannya juga cukup sederhana hanya menancapkan di lahan sawah dengan kedalaman 20 cm, kemudian alat langsung bekerja” Kata Silas Bayu Frans Gennova menambahkan.

Sensor watering system akan menyala sensor merah dan biru Ketika kebutuhan air terpenuhi dan apabila kebutuhan air belum tercukupi maka hanya sensor merah yang menyala” ujar Mufid Muamar selaku anggota Tim PKM-PI. “Petani tidak perlu turun langsung ke sawah untuk mengecek air, tetapi cukup untuk melihat indikator yang menyala,” kata Bangun Setya Aji selaku anggota Tim PKM-PI.

Pada kesempatan yang sama, Ngatimin S.P dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menambahkan penggunaan AWD masih jarang ditemui oleh petani.

“Melalui kegiatan ini kelompok petani memiliki pengetahuan tentang inovasi alat sederhana yang mampu mereka buat secara individu. Pengimplementasian AWD sederhana ini bukan hanya meningkatkan intelektual kelompok petani melainkan juga meningkatkan keterampilan petani,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan yang dilakukan mahasiswa UNS, melalui Program Kreativitas Mahasiswa mendapat sambutan positif dari Ketua KUB Kepodang Topo, yang dsampaikan Drs. Karjono.

Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan, sehingga bisa diaplikasikan di semua desa,” pintanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini