
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mendorong masyarakat Indonesia untuk melirik potensi budidaya sarang burung walet (SBW), yang diyakini sangat menjanjikan.
Wementan Sudaryono atau biasa disapa Mas Dar ini menjelaskan, Indonesia menyumbang sekitar 60 persen dari total pasokan sarang walet dunia, yang artinya memiliki peluang besar dalam industri ini.
“Tentu ini potensi yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Nilai ekspornya hampir mencapai Rp 10 triliun per tahun,” kata dia saat meninjau Processing Bird House di PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/1).
Wamentan Sudaryono mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) siap memfasilitasi seluruh kebutuhan petani walet yang ingin mengembangkan budidaya dan memperkuat ekspor nasional.
Termasuk bila ada regulasi yang menghambat, lanjut Wamentan Sudaryono, Kementan siap untuk mempercepat dan menyederhanakan proses tersebut.
“Dari sisi pemerintah, kami ingin meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan regulasi agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita ingin swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor,” katanya.
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono berharap agar kontribusi ekspor Indonesia bisa meningkat lebih dari 60 persen, dengan target mencapai 63 hingga 65 persen, sehingga sarang burung walet Indonesia bisa lebih mendominasi pasar ekspor dunia.
“Industri walet ini sangat potensial, karena jika Indonesia sudah menyuplai 60 persen pasokan dunia, kami yakin itu bisa meningkat lebih jauh. Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yang cukup besar. Harga sarang walet yang mencapai puluhan juta per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga,” tutur dia.
Kementan juga mendorong hilirisasi produk sarang burung walet untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia merupakan pemasok utama sarang burung walet dunia, dengan kontribusi antara 60 hingga 80 persen dari total pasokan global.
Negara tujuan utama ekspor adalah Republik Rakyat Tiongkok yang mengimpor sekitar 500 ton dari total ekspor Indonesia yang mencapai 1.800 ton per tahun.
Kami berharap harga sarang burung walet bisa stabil/tidak menurun .di tahun 2025.
aminn…kira-kira apa masukan dari peternak walet untu pemerintah agar sarang burung walet harganya stabil tahun ini dan seterusnya.