Kementan Gerak Cepat Tangani Banjir Demak

0
Lahan pertanian di Kabupaten Demak terendam banjir. (Foto: ist)

 

Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat menangani dampak banjir yang merendam lahan pertanian di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan, penanganan banjir di wilayah terdampak dilakukan dengan langkah antisipasi dini, adaptasi, mitigasi dan kolaborasi. Kemudian mensolusi jangka pendek kedaruratan, jangka menengah dan jangka panjang.

“Dibutuhkan kerja sama kolektif dan komprehensif dari stakeholder, penyuluh, petugas pengendali organisme hama tanaman dan petani sehingga penanggulangan dampak pascabanjir dapat diselesaikan dengan cara yang efektif dan efisien,” ucap Suwandi di Jakarta, Kamis (8/2).

Suwandi telah menginstruksikan kepada jajaran untuk selalu siaga dan memantau perkembangan banjir di Demak. Apabila ada lahan yang puso maka bantuan bibit akan segera diluncurkan ke wilayah terdampak.

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, lanjut dia, tantangan besar pertanian yang dihadapi sekarang ini mesti dihadapi dengan langkah konkret dan komprehensif oleh seluruh stakeholder pertanian.

“Untuk itu agar dilakukan lompatan dan terobosan demi kenaikan produksi padi dan jagung, maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Tugas yang besar ini harus kita lakukan dengan langkah yang tegap, demi menjaga ketahanan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia,” katanya.

Plt. Direktur Perlindungan Tanaman, Mohammad Ismail Wahab menambahkan, Kementan terus mengupdate data laporan banjir dari di lapangan. Dari laporan ini diharapkan bisa menjadi benchmark bagi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat.

“Berdasarkan data yang kami himpun, luas terkena dan puso Provinsi Jawa Tengah pada MH 2023/2024 lebih rendah dibanding dengan MH 2022/2023 dan rerata 5 MH. Dari data ini jelas menunjukkan indikasi bahwa banjir musim ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kita optimis produksi pangan kita tetap aman dari dampak banjir,” jelas Ismail.

Terpisah, Koordinator Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan Kabupaten Demak, Norinda menyebutkan, terdapat enam kecamatan yang terdampak banjir antara lain Dempet, Karangawen, Mranggen, Kebonagung, Guntur dan Wonosalam.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya empat sungai, yaitu Sungai Setu, Sungai Cabean, Sungai Tuntang, dan Sungai Jajar ditambah lagi dua tanggul jebol, yaitu Tanggul Wangun dan Singopadu menyebakan lahan pertanian di Kabupaten Demak terendam.

“Laporan sementara lahan padi yang tergenang seluas 1.008 hektare dan sampai saat ini petugas masih memantau genangan banjir di lahan terdampak, mudah-mudahan banjir segera surut sehingga tidak akan menyebabkan gagal panen yang dapat mengganggu ketersediaan pangan terutama beras di Kabupaten Demak,” ungkapnya.

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Tengah, Herawati Prarastiyani mengatakan, pihaknya terus mengupayakan agar dampak banjir awal tahun 2024 ini tidak menganggu produksi pangan padi di Provinsi Jawa Tengah.

Upaya untuk menekan puso akibat banjir, kata dia, akan segera dilakukan tergantung hasil pantuan kondisi di lapangan oleh petugas.

Bila memungkinkan, sambungnya, akan dilakukan Gerakan Penanganan Banjir berupa pompanisasi dan normalisasi saluran untuk mempercepat surutnya air. Pompa air bantuan Kementan akan diterjunkan dan bantuan operasional untuk petani dan petugas akan diberikan dalam gerakan tersebut.

“Apabila nanti ternyata ada petani yang gagal panen akibat banjir ini maka akan diproses usulan bantuan benih supaya petani dapat segera bertanam lagi sehingga produksi pangan tidak terganggu. Selain itu untuk petani yang sudah mengikuti AUTP apabila mengalami gagal panen maka petugas akan mengawal klaim AUTP supaya petani segera mendapatkan dana untuk bertanam lagi,” beber Herawati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini