Pada musim panen pertama 2024, petani di Kabupaten Lampung Utara mengalami perubahan signifikan dalam pemasaran gabah mereka, berkat inisiatif terobosan dari Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung.
Masalah yang sering kali dihadapi petani terkait rantai pemasaran yang panjang dan kendala lainnya telah dijawab dengan pemasaran langsung ke Badan Urusan Logistik (Bulog).
Bapeltan Lampung memfasilitasi pelatihan dan bimbingan teknis kepada petani, memungkinkan mereka menjual gabah langsung ke Bulog dengan menikmati Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Relaksasi.
Kepala Bapeltan Lampung, Abdul Roni Angkat, menyatakan pentingnya solusi ini untuk meningkatkan pendapatan petani dan membangun kepercayaan terhadap pemerintah:
“Itulah mengapa kami melakukan mencoba terobosan dengan memfasilitasi pemasaran gabah petani secara langsung ke Bulog, sesuai tugas pokok kami dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian, yaitu melalui pelatihan ataupun bimbingan teknis,” kata dia.
Pendampingan lapangan yang dilakukan oleh Widyaiswara dan tenaga teknis dari Bapeltan, bersama dengan dukungan dari Dinas Pertanian setempat, membuktikan keberhasilan program ini.
Pada Resepsi Hari Ulang Tahun Kabupaten Lampung Utara ke-78, Pemerintah Kabupaten mengapresiasi kontribusi Bapeltan Lampung dengan Piagam Penghargaan atas perannya dalam ekonomi petani.
Penjabat Bupati Lampung Utara, Aswarodi, menegaskan bahwa program ini tidak hanya mendukung pengendalian inflasi melalui fleksibilitas harga pembelian gabah dan beras, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal.
Sunarso, salah satu ketua Kelompok Tani setempat, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas peningkatan harga gabah yang didapat berkat fasilitasi ini.
“Kami memperoleh harga yang lebih baik. Ke depan semoga program pendampingan seperti ini berkelanjutan,” ujar Sunarso.
Abdul Roni Angkat berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menyediakan bantuan serupa dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui fasilitasi pemasaran komoditas pertanian.
Dengan demikian, langkah inovatif ini tidak hanya memecahkan masalah pemasaran, tetapi juga membuka jalan bagi kesejahteraan petani yang lebih baik di masa depan.