
Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy mengatakan, stok beras beras saat ini di gudang Bulog mencapai 1,9 juta ton. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pada Ramadan.
Hal ini disampaikan Sarwo Edhy dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bertema “Menyongsong Swasembada Pangan 2027” yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kanpus Kementan), Jakarta, Kamis (6/2).
Sarwo Edhy mengatakan bahwa stok beras yang ada saat ini sudah memenuhi standar cadangan beras minimal yang ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO), yakni 1,5 juta ton.
“Saya ingin menyampaikan bahwa stok beras Bulog itu saat ini 1,9 juta ton. Jadi masih aman, standar dari FAO itu minimal 1,5 juta ton, ini kita punya yang cadangan beras nasional 1,9 juta ton, jadi masih relatif aman,” kata Sarwo Edhy.
Stok beras yang ada di Bulog diperkirakan akan bertambah seiring dengan panen raya padi yang berlangsung pada Februar, Maret, dan April 2025.
Sarwo Edhy juga menyebutkan, berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada periode Januari hingga April 2025 diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 2,9 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
“Jadi berdasarkan data BPS melalui Kerangka Sampel Area atau KSA-nya, produksi Januari-Maret itu naik sekitar 2,9 juta ton, dan sampai dengan April menurut Bapak Menteri Pertanian itu bisa sampai dengan 4,2 juta ton,” kata dia.
Karena itu, penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk menyerap tiga juta ton setara beras pada periode ini masih sangat memungkinkan. “Jadi artinya kalau Bulog ditugaskan untuk punya 3 juta ton itu masih ada,” kata dia.
Sarwo Edhy juga menjelaskan, stok beras nasional pada akhir 2025 diperkirakan mencapai 9,97 juta ton. Hal ini berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2025, yang mencatat stok beras akhir 2024 sebagai stok awal 2025 sebanyak 8,14 juta ton.
Jika produksi beras dalam negeri pada tahun 2025 sesuai dengan proyeksi, yaitu 32,29 juta ton, ditambah dengan rencana impor beras khusus sebanyak 514.305 ton, maka total stok beras nasional akan mencapai 40,9 juta ton.
“Dengan kebutuhan per tahun 30,9 juta ton, kebutuhan per bulan sekitar 2,5 juta ton, dan per hari sekitar 84 ribu ton. Dengan kondisi ini, stok beras akhir 2025 diperkirakan masih akan surplus sebesar 9,9 juta ton,” pungkas Sarwo Edhy.