BPDPKS dan Sawit Setara Gelar Workshop dan Exhibitions Kreatifitas UMKM Untuk Kemandirian Ekonomi

0

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan sawitsetara.net mengelar kegiatan Workshop dan Exhibitions bertajuk ‘‘Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas koperasi untuk mendorong kreatifitas sector UMKM demi meningkatkan kemandirian ekonomi petani kelapa sawit,” di Banjarmasin Kalimantan Selatan, 26 Oktober 2022.

Dalam sambutannya Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman yang disampaikan oleh Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah Koperasi (UKMK) BPDPKS, Helmi Muhansyah mengatakan,  kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk berperan dalam Sinergi Pemberdayaan UKMK dalam meningkatkan kemitraan UMK berbasis Sawit.

“Kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan pemberdayaan UMKM berbasis sawit agar mampu mandiri dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Eddy.

Eddy menambahkan, acara Workshop dan Exhibitions merupakan kolaborasi dengan sawit setara untuk mengkomukasikan program-program positif sawit terutama terkait kebaikan-kebaikan sawit dalam penguatan dan pemberdayaan UKMK.

Menurut Eddy, BPDPKS memiliki misi dalam menjalankan kebijakan pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan. Selain itu, dalam struktur organisasi BPDPKS juga terdapat direktorat yang memilliki tugas dalam menjalankan kegiatan kemitraan.

“Salah salah satunya adalah menjalankan  fungsi kemitraan dengan (UKMK) Usaha Kecil Menengah dan Koperasi,” kata Eddy.

Eddy menginforasikan, terkait pemberdayaan UKMK saat ini, BPDPKS  Bersama dengan Tim Kemenkeu Satu telah mengadakan serangkaian  kegiatan pameran dan talkshow Sinergi Pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa Sawit.

Dalam kegiatan ini ditampilkan hasil kegiatan penguatan UKMK perwakilan dari Eselon 1 Kemenkeu  serta  both-both dari kegiataan kemitraan UKMK BPDP Sawit.

“Juga ditampilkan both kolaborasi yang berisikan layanan dalam Sinergi Pemberdayaan Pemberdayaan UKMK Kemenkeu Satu. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah di Dhanapala Jakarta, Kanwil Perbendahraan Pekanbaru Riau, Kanwil Bea Cukai di Sidoarjo Jawa Timur  dan pada akhir bulan oktober dilaksanakan di kantor Kanwil Pajak di Bandar Lampung,” jelas Eddy.

Selain itu, lanjut Eddy, BPDPKS juga mengadakan kegiatan penguatan UKMK sawit berupa; Digitalisasi Produk Berbahan Sawit untuk UKMK  di Wilayah  Kalimantan di Balikpapan,  Digitalisasi Produk Berbahan Sawit untuk UKMK Wilayah Sumatera di Padang,Workshop Prosedur Ekspor untuk Produk Sawit Skala UKMK di Batam.

“Di tahun ini kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat kemitraan UKMK antara lain dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk Sosialisasi Penggunaan Coating Buah Lokal Berbasis Produk Sawit, Universitas Lambung Mangkurat untuk Workshop Teknologi Produksi Hilir Kelapa Sawit bagi UKMK  Kalimantan Selatan, IAIN Langsa dan Bea Cukai Langsa untuk Penguatan UKMK berbasis sawit di Aceh,” kata Eddy.

Tak lupa, Eddy mengingatkan, bahwa dalam menjalankan seluruh proses bisnis dan layanannya dapat kami sampaikan bahwa dengan semangat “Sawit Baik”, BPDPKS berkomitmen untuk menjada integritas serta mewujudkan kepuasan para stakeholder melalui pelayanan yang BAIK (Bersih, Akuntabel, Integritas dan Kesempurnaan) untuk mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Besas dari Korupsi.

Sekteraris Jenderal APKASINDO Rino Afrino mengatakan, pihaknya sebagai organisasi petani kelapa sawit terbesar di Indonesia menjadi jembatan kepentingan petani kelapa sawit untuk mendapatkan kesejahteraan. Maka kami mendorong terbentuknya kelembagaan pekebun yang inklusif dan mampu berdaya saing.

“Oleh karena itu, kami mengadakan acara ini (workshop dan Exhibitions) di Kalsel ada kelembagaan pekebun yang sudah naik kelas yaitu Koperasi Sawit Makmur yang memiliki pabrik kelapa sawit, yang sahamnya kira-kira 30% milik petani. Capaian ini menjadi semangat untuk kita semua. Bahkan, koperasi ini sudah menjual berbagai produk dari sawit mulai dari CPO dan cangkang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rino mengatakan besok (Kamis), kita akan berkunjung ke lokasi (pabrik kelapa sawit) milik Koperasi Sawit Makmur yang sudah berjalan satu tahun ini.

“Kita juga berharap dengan kunjungan akan mendapatkan pelajaran sehingga kelembagaan petani sawit sudah mulai berpikir untuk mendirikan industri pengolahan dan hilirisasi,” kata Rino.

Sementara itu dalam sambutannya, Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), mengatakan, Pemprov Kalsel terus berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi petani sawit dan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan. Percepatan pembangunan pada sub sektor perkebunan dan peternakan saat ini adalah penting untuk kesejahteraan masyarakat.

“Untuk itu peran serta semua pihak yang terkait dengan pengembangan perkebunan dan peternakan sangat diperlukan,” kata Sahbirin.

Saat ini, lanjut Sahbirin, Pemprov Kalsel dalam rangka membangun perkebunan berkelanjutan melalui melalui Dinas Pekerbunan dan Peternakan  serta dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) 2019-2024 yang menyatakan Gubernur untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD-KSB) dan menerapkannya dalam berbagai kebijakan pemerintah daerah provinsi yang terkait dengan perkebunan kelapa sawit.

“Ini merupakan upaya mewujudkan visi dan misi ‘Kalsel Maju (Makmur, Sejahtera dan Berkelanjutan) sebagai gerbang ibu kota negara dan misi nomor 2 yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata,” kata Sahbirin.

Sahbirin menambahkan, saat ini Pemprov Kalsel tengah mengembangkan program sistem integrasi kelapa sawit-sapi potong (SISKAS) di tingkat perusahaan inti dan sistem integrasi kelapa sawit -sapi potong berbasis kemitraan usaha ternak inti-plasma (siska ku intip), sebagai upaya untuk percepatan swasembada sapi potong.

“Dan telah diimplementasikan di beberapa perusahaan perkebunan kelapas sawit dan kedepan saya minta kepada semua perusahaan besar perkebunan kelapa sawit melaksanakan progam siska ku intip,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Sahbirin, populasi sapi potong di Kalsel sebesar 166.175 ekor dengan kebutuhan akan daging sapi di kalsel tahun 2022 sebesar 6.926.330 kg atau setara 52.000 ekor. Sedangkan ketersediaan sapi siap potong lokal baru sebanyak 27.000 ekor kekurangannya sekitar 25.000 ekor (46%) dipenuhi dari luar daerah.

“Kondisi ini merupakan potensi pasar yang terbuka luas serta adanya permintaan ternak sapi/kerbau dari luar daerah seperti Kalteng, Kaltim yang cukup tinggi serta sebagai persiapan pemenuhan kebutuhan daging sapi di Ibu Kota Nusantara (IKN) nantinya,” lanjutnya.

KH Suher Ketua Koperasi Sawit SETARA (KOPSA SETARA) dalam sambutannya mengatakan, koperasi ini terbentuk atas inisiasi Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP APKASINDO) periode 2019 – 2024 dan disahkan dengan Akte Badan Hukum 0010969.AH.01.26 Tahun 2021, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit atau elemen masyarakat pencinta kelapa sawit sembari memperkuat industri kelapa sawit Indonesia.

“Tujuan utama dibentuknya Kopsa untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit Indonesia. Saat ini sudah memiliki beberapa bidang usaha, diantaranya, distributor minyak goreng curah dengan harga pemerintah, penyewaan alat berat, penyedian bibit sawit yg diresmikan oleh Wakil Presiden KH Makruf Amin, konsultan pemetaan lahan dan produksi pupuk non subsidi,” kata Suher.

Suher berharap, Kopsa dapat menjangkau semua kalangan khususnya petani sawit Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejaheraan petani sawit.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini